Bunga-bunga ini biasa disiram oleh beliau (ibu) setiap pagi ataupun sore. Kadang daun-daunnya disemprot supaya hama harus mencari tumbuhan lain sebab inangnya dilindungi zat kimia yang saya sendiri tidak tahu apa. Pernah inangnya mati karena obat itu disemprotkan berlebihan, kendati maksud ibu saya baik, tapi dari sana tahu bahwa yang berlebihan cenderung melumpuhkan.
Di musim yang mulai kemarau ini, beberapa tanaman memilih dirinya berbunga, sisanya berlaku sebaliknya. Mereka tidak pernah dipaksa untuk mekar secara bersamaan, seakan alam ingin kita tahu bahwa kehidupan harus saling menggantikan. Di situ pula waktu masih berkuasa di atas semua yang bisa kita saksikan.
Rasanya, keindahan bunga tidak terletak pada cara mereka saling mendahului untuk bermekaran, melainkan terletak pada musimnya. Dan di sanalah kita harus diingatkan bahwa momentum itu ada, saat kita cenderung malas merawatnya; setiap pagi ataupun sore.
Semoga kita senantiasa tabah.